Kamis, 17 Desember 2015

Pecinan Glodok Jakarta

Pecinan Glodok Jakarta
           
            Pecinan merupakan suatu kawasan etnis Tionghoa yang berada di suatu kota. Sebagai kawasan yang disebut-sebut sebagai Pecinan terbesar di Indonesia, kawasan Pecinan Glodok dikenal sebagai salah satu pusat roda perekonomian Ibu Kota, terutama sebagai sentra penjualan elektronik di Jakarta. Pecinan Glodok kini juga menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah di kawasan Kota Tua Jakarta. Glodok memiliki nilai sejarah tinggi sebagai saksi kehidupan etnis Tionghoa sejak zaman Kolonial. Dapati jejaknya dari ragam bangunan tua, vihara, dan tentunya juga denyut kehidupan etnis Tionghoa yang masih terasa kental di kawasan ini.
            Awalnya, pada zaman kolonial, Glodok ditunjuk sebagai kawasan khusus bagi etnis Tionghoa agar Belanda lebih mudah mengawasi mereka setelah terjadinya tragedi yang dikenal dengan nama Geger Pacinan pada 1740. Pada masa itu, tercatat salah satu sejarah paling hitam di Batavia dimana lebih dari 10 ribu etnis Tionghoa terbunuh. Kali Angke yang letaknya berdekatan dengan Glodok pada saat itu menjadi merah karena darah dari para korban. Dalam Bahasa Mandarin, Angke sendiri bermakna kali merah.

·         Lokasi dan Akses

      Lokasi Pecinan Glodok termasuk dalam wilayah Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Dekat dengan kawasan Kota Tua Jakarta, Akses yang dapat ditempuh ke wilayah Pecinan sangatlah mudah. Tempatnya tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota, banyak angkutan umum yang melintas, seperti angkutan kota (angkot), metromini, tukang ojek, bus Transjakarta, dan bajaj. Jika berangkat dari Stasiun Kota (Stasiun Beos), wisatawan bisa menggunakan angkutan kota menuju arah Pasar Tanah Abang.

·            Tradisi

     Dalam rangka menjelang Tahun Baru Imlek, selalu diadakannya kegiatan berupa kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, tempat ibadah dan juga kawasan kuliner khas Cina Town. Suasana menjelang imlek memang sangat berbeda dengan hari-hari biasa. Karena bagi etnis Tionghoa perayaan Imlek merupakan tradisi leluhur yang sebagaian besar masih dirayakan secara turun temurun. Dikawasan Pecinan Glodok ini sendiri pun pada saat Tahun Baru Imlek. warga etnis Tionghoa beramai- ramai mengunjungi Vihara Dharma Bhakti untuk berdoa. Sementara orang-orang non Tionghoa yang lain memanfaatkan momen bahagia tersebut untuk melihat satu budaya yang menjadi bagian nusantara ini. Lilin-lilin besar pun dinyalakan di dalam vihara yang nyalanya tahan sampai 3 bulan.


 

·         Tiket dan Akses

      Tidak diperlukan tiket untuk berkunjung ke Pecinan Glodok. Cukup datang ke wilayah ini dan paling asik berjalan kaki di wilayah ini karena jalanannya yang tidak terlalu besar dan akan merasakan sensasi seperti di China Town 

·         Testimoni

      Pecinan Glodok Jakarta ini menurut saya sudah sangat indah dan baik dalam melestarikan budaya Tionghoa. Tetapi sangat disayangkan karena penerapannya oleh pemerintah kurang di perhatikan karena seharusnya Pecinan ini bisa menjadi aset destinasi wisata budaya yang terletak di ibu kota Jakarta. Bangunan – bangunan bersejarah pada wilayah ini pun seharusnya di rawat karena jika ditata menjadikan suatu objek wisata budaya yang akan mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar