Rabu, 16 Desember 2015

Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta, yang dikenal dengan Batavia Lama (oud Batavia) adalah wilayah kecil di Jakarta. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer meliputi Jakarta Utara dan Jakarta Barat yaitu Pinangsia, Taman Sari, dan Roa Malaka. Jakarta Lama dijuluki “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” karena pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang sangat strategis dan sumber daya melimpah.
Bermula pada Tahun 1526, Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak , menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di kerajan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Pada Tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta dan satu tahun kemudian VOC membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Yang awalnya kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini yang menjadi Lapangan Fatahillah. Pada Tahun 1635,kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung,kota ini diatur oleh blok yang dipisahkan oleh kanal dan Batavia selesai dibangun pada Tahun 1650. Lalu meluas ke bagian Selatan pada Tahun 1835 dan 1870, Batavia kemudian menjadi pusat administrative Hindia Timur Belanda. Tahun 1942, Batavia berganti nama menjadi Jakarta saat pendudukan Jepang dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia hingga saat ini. Di kawasan ini terdapat kurang lebih 250 bangunan tua berdesain khas Eropa dan memiliki berbagai Landmark di wilayah Kota Tua.

·            Lokasi dan Akses

Lokasi Kota Tua sangatlah strategis karena meliputi wilayah kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang dibatasi oleh Luar Batang dan Pelabuhan Sunda Kelapa, kawasan ini seluas 846 hektar. Letak sangat Strategis Karena sangat dekat dengan Stasiun Kereta dan Halte Busway oleh karena itu untuk menjangkau wilayah Kota Tua ini sangatlah mudah, jika menaiki kereta bisa langsung menuju ke arah Jakarta-Kota (Stasiun Kota), jika menggunakan Busway atau Transjakarta dengan tujuan Kota Tua. Dengan mengendarai kendaraan pribadi pun juga sangatlah mudah karena banyak petunjuk jalan yang mengarahkan ke wilayah Kota Tua, oleh karena itu pengunjung tidak usah khawatir takut tersesat untuk menuju Kota Tua.

·         Bangunan

            Arsitektur di wilayah Kota Tua ini sangatlah bersejarah sekali, kita dapat melihat bangunan-bangunan tua yang menjulang indah dan sangat menarik untuk di pandang dan di telusuri. Bangunan yang rata-rata merupakan bangunan peninggalan Belanda ini menjadikan Kota Tua wilayah yang sangat bersejarah karena bangunan-bangunan bergaya khas Belanda ini tidak hancur dan tetap dirawat sehingga masyarakat pada saat ini mengetahui peninggalan penjajahan di masa lalu. Di wilayah kota Tua ini pun memiliki beberapa landmark seperti, Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Toko Merah.








Saat saya dan teman-teman saya mengunjungi Kota Tua



·         Tiket

Untuk memasuki wilayah kota Tua ini pun tidak perlu memiliki tiket karena merupakan jalanan umum, kecuali anda ingin mengunjungi bangunan-bangunan atau Landmark di sekitar Kota Tua, salah satunya yaitu Museum Bank Indonesia biaya masuknya Gratis dan Harga tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Rp 2 ribu (dewasa), Rp 1.000 (mahasiswa), dan Rp 600 (anak-anak dan pelajar).


·         Testimoni

Menurut pendapat saya terhadap wilayah Kota Tua ini adalah kawasan sejarah yang sangat bagus dan sudah sangat menjual tetapi sayangnya masih banyak yang perlu di perhatikan lagi terutama kenyamanan pengunjung domestic maupun manca Negara. Lebih di perhatikan lagi lingkungan di sekita Kota Tua yang sekarang semakin banyaknya pengguna kendaraan agar segera dirapihkan lagi bangunan-bangunan bersejarahnya tanpa mengubah keaslian bangunan tersebut. Selebihnya sudah baik tetapi perlu pengembangan yang lebih membuat pengunjung agar tidak bosan untuk datang kesana.

·         Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar