Kamis, 17 Desember 2015

Pecinan Glodok Jakarta

Pecinan Glodok Jakarta
           
            Pecinan merupakan suatu kawasan etnis Tionghoa yang berada di suatu kota. Sebagai kawasan yang disebut-sebut sebagai Pecinan terbesar di Indonesia, kawasan Pecinan Glodok dikenal sebagai salah satu pusat roda perekonomian Ibu Kota, terutama sebagai sentra penjualan elektronik di Jakarta. Pecinan Glodok kini juga menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah di kawasan Kota Tua Jakarta. Glodok memiliki nilai sejarah tinggi sebagai saksi kehidupan etnis Tionghoa sejak zaman Kolonial. Dapati jejaknya dari ragam bangunan tua, vihara, dan tentunya juga denyut kehidupan etnis Tionghoa yang masih terasa kental di kawasan ini.
            Awalnya, pada zaman kolonial, Glodok ditunjuk sebagai kawasan khusus bagi etnis Tionghoa agar Belanda lebih mudah mengawasi mereka setelah terjadinya tragedi yang dikenal dengan nama Geger Pacinan pada 1740. Pada masa itu, tercatat salah satu sejarah paling hitam di Batavia dimana lebih dari 10 ribu etnis Tionghoa terbunuh. Kali Angke yang letaknya berdekatan dengan Glodok pada saat itu menjadi merah karena darah dari para korban. Dalam Bahasa Mandarin, Angke sendiri bermakna kali merah.

·         Lokasi dan Akses

      Lokasi Pecinan Glodok termasuk dalam wilayah Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Dekat dengan kawasan Kota Tua Jakarta, Akses yang dapat ditempuh ke wilayah Pecinan sangatlah mudah. Tempatnya tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota, banyak angkutan umum yang melintas, seperti angkutan kota (angkot), metromini, tukang ojek, bus Transjakarta, dan bajaj. Jika berangkat dari Stasiun Kota (Stasiun Beos), wisatawan bisa menggunakan angkutan kota menuju arah Pasar Tanah Abang.

·            Tradisi

     Dalam rangka menjelang Tahun Baru Imlek, selalu diadakannya kegiatan berupa kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, tempat ibadah dan juga kawasan kuliner khas Cina Town. Suasana menjelang imlek memang sangat berbeda dengan hari-hari biasa. Karena bagi etnis Tionghoa perayaan Imlek merupakan tradisi leluhur yang sebagaian besar masih dirayakan secara turun temurun. Dikawasan Pecinan Glodok ini sendiri pun pada saat Tahun Baru Imlek. warga etnis Tionghoa beramai- ramai mengunjungi Vihara Dharma Bhakti untuk berdoa. Sementara orang-orang non Tionghoa yang lain memanfaatkan momen bahagia tersebut untuk melihat satu budaya yang menjadi bagian nusantara ini. Lilin-lilin besar pun dinyalakan di dalam vihara yang nyalanya tahan sampai 3 bulan.


 

·         Tiket dan Akses

      Tidak diperlukan tiket untuk berkunjung ke Pecinan Glodok. Cukup datang ke wilayah ini dan paling asik berjalan kaki di wilayah ini karena jalanannya yang tidak terlalu besar dan akan merasakan sensasi seperti di China Town 

·         Testimoni

      Pecinan Glodok Jakarta ini menurut saya sudah sangat indah dan baik dalam melestarikan budaya Tionghoa. Tetapi sangat disayangkan karena penerapannya oleh pemerintah kurang di perhatikan karena seharusnya Pecinan ini bisa menjadi aset destinasi wisata budaya yang terletak di ibu kota Jakarta. Bangunan – bangunan bersejarah pada wilayah ini pun seharusnya di rawat karena jika ditata menjadikan suatu objek wisata budaya yang akan mendatangkan banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.




Benteng Martello Pulau Bidadari

Pulau Bidadari Kepulauan Seribu
           
Pulau Bidadari merupakan salah satu pulau di kawasan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pada abad ke-17, pulau ini merupakan penunjang aktivitas Pulau Onrust karena letaknya yang tidak berjauhan dengannya. Karena menjadi penunjang, di pulau ini dibangun pula sarana-sarana penunjang. Pada tahun 1679, VOC membangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang merupakan pindahan dari Angke. Karena itulah, pulau ini sempat dinamakan Pulau Sakit. Saat bersamaan, Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng yang dibangun ini lebih berfungsi sebagai sarana pengawasan untuk melakukan pertahanan dari serangan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, orang Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini.
Sekitar tahun 1800, armada laut Britania Raya menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di atas pulau ini. Sekitar tahun 1803 Belanda yang kembali menguasai Pulau Bidadari dan membangunnya kembali. Akan tetapi Britania kembali menyerang tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari serta pulau lainnya hancur berantakan. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan melibatkan pekerja orang Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933.
Pulau ini sebelum menjadi resor sempat kosong dan tidak berpenghuni sampai dengan tahun 1970. Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi orang. Pada awal tahun 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk dijadikan sebagai resor wisata. Semenjak tahun 1970 ini, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan pengambilan nama menjadi Pulau Bidadari diilhami dari nama pulau lainnya di Kepulauan Seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lainnya.

·         Lokasi dan Akses

Pulau Bidadari terletak di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. Perjalanan menuju pulau ini tidak membutuhkan waktu yang lama karena masih berdekatan dengan daratan Jakarta. Dari dermaga marina Taman Impian Jaya Ancol, perjalanan menuju ke pulau ini hanya membutuhkan waktu 30 menit dengan menggunakan kapal cepat (speedboat) milik pengelola pulau. Karena dekat dengan Jakarta, pengunjung yang datang ke pulau ini ada yang menggunakan jetski.
Dalam satu hari setidaknya ada dua hingga tiga kali keberangkatan kapal dari dermaga Marina Ancol dan dari pulau. Jadwal keberangkatan kapal, paling banyak pada hari Sabtu sedangkan pada hari biasa, jadwal keberangkatan kapal hanya dua kali, yakni pada jam 08.00 pagi dan jam 10.00.

·         Arsitektur

Pulau Bidadari ini memiliki peninggalan tersisa dari zaman penjajahan Belanda yaitu benteng yang bernama “ Benteng Martello” atau biasa dikenal dengan sebutan Benteng Keberuntungan tahun 1786 dengan beberapa meriam yang dilestarikan, Pulau Bidadari mempunyai keistimewaan yang lebih dibandingkan tempat wisata lainnya yang berada digugusan Kepulaun Seribu Jakarta - Indonesia. dahulu benteng ini di gunakan sebagai tempat pertahanan dari serangan musuh yang ingin menyerang Jakarta lewat jalur laut. Bangunan benteng Martello pun sangat indah dan unik dengan sisa reruntuhan bangunannya menjadikan benteng saat ini terlihat eksotis. Akibat reruntuhan benteng ini di perkirakan karena terjadinya Tsunami yang di akibatkan oleh letusan Krakatau pada tahun 1883.





·         Tiket dan Akses

Untuk menuju ke pulau ini diperlukan biaya kapal atau speedboat. Untuk sekali berangkat bertarif  RP. 82.500 dan untuk biaya pulang pergi speedboat bertarif RP. 165.000 dari dermaga Marina Ancol Jakarta.  akses untuk menuju dermaga Ancol sangatlah mudah karena banyak petunjuk jalan yang mengarah ke Ancol.

·         Testimoni

Menurut saya pulau Bidadari ini memiliki ciri khas yang berbeda dari pulau lainnya yang berada di kepulauan Seribu. Pulau Bidadari ini sangat indah dan eksotis selain pantainya yang indah tetapi bangunan bersejarah disini menambah kesan eksotis dan unik. Tambahan saya sekiranya pemerintah di bidang Pariwisata lebih mengeksplor kawasan Kepulauan Seribu khususnya Pulau Bidadari sangatlah bagus untuk perkembangan ekonomi Negara Indonesia ini, karena jika pengolahannya maksimal sangat menjadi daya tarik yang cukup mahal untuk berkunjung ke wilayah ini.








·         Sumber



Rabu, 16 Desember 2015

Tradisi Pantai Ngobaran Gunungkidul


Pantai Ngobaran Gunungkidul

Pantai Ngobaran dikenal sebagai tempat ritual penganut agama dan kepercayaan tertentu. Di kawasan ini anda dapat melihat tempat peribadatan seperti masjid yang berdiri berdampingan dengan pura yang menghadap ke laut, juga terdapat tempat ibadah aliran kepercayaan seperti kejawen dan kejawan. Kejawan merupakan aliran kepercayaan peninggalan Prabu Brawijaya V. Terdapat pula beberapa arca yang sering digunakan untuk tempat upacara keagamaan tertentu. Di puncak bukit karang yang berada di sekitar pantai terletak sebuah kotak batu yang berada di depan rumah joglo dikelilingi pagar kayu abu-abu. Konon menurut cerita kotak batu tersebut merupakan tempat Prabu Brawijaya V membakar diri.

Prabu Brawijaya V merupakan keturunan terakhir kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V melarikan diri dari istana bersama 2 orang istrinya yaitu Bondang Surati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua) karena enggan di-Islamkan oleh puteranya Raden Fatah, raja Demak I. Pelarian tersebut sampai akhirnya di pantai Ngobaran Gunung Kidul dan menemui jalan buntu. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk membakar diri dan sebelumnya bertanya kepada dua istrinya, “Wahai istriku ! siapa diantara kalian yang paling besar rasa cintanya kepadaku ?”. Dewi Lowati menjawab “ cinta saya kepada tuan sebesar gunung” sedangkan Bondan Surati menjawab “cinta saya kepada tuan sama seperti kuku ireng, bila setiap di potong pasti akan tumbuh kembali, jika cinta itu hilang maka cinta itu akan tembuh kembali”. Mendengar jawaban kedua istrinya tersebut, sang Prabu langsung menarik tangan Dewi Lowati lalu mencebut ke dalam api yang membara. Hingga akhirnya keduanya tewas terbakar. Sang Prabu memilih Dewi Lowati untuk mencebur kedalam api karena rasa cinta istrinya yang kedua ini lebih kecil dibandingkan dengan istrinya yang kedua. Dari peristiwa tersebut tempat ini dinamakan ngobaran yang berasal dari kata kobong atau kobaran yang artinya terbakar atau membakar diri.

Kebenaran cerita tersebut masih diragukan sebagian pihak karena menurut keterangan sebagian masyarakat setempat yang diperoleh dari orang-orang tua mereka. Pada saat terjadi peristiwa tersebut ada seorang warga yang menyaksikan bahwa yang tercebur kedalam api adalah anjing peliharaanya. Pendapat ini dibuktikan dengan diketemukannya petilasan berupa tulang sisa kobaran api yang ternyata bukan tulang manusia tetapi tulang-belulang anjing. Berdasar cerita itulah penganut aliran kejawan yaitu aliran kepercayaan peninggalan Prabu Brawijaya sering mengadakan ritual di tempat ini.

·         Lokasi dan Akses

Pantai Ngobaran terletak di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Untuk akses menuju ke pantai ini lumayan sulit dikarenakan tidak ada kendaraan umum yang melintas dekat pantai, melainkan harus menaiki kendaraan pribadi. Untuk para pengunjung yang sebelumnya belum pernah kesana sebaiknya menggunakan maps,. untuk sampai ke pantai ini dari kota Yogyakarta menuju Gunungkidul dan ke arah Wonosari lalu Paliyan, disana sudah ada plang petunjuk jalan jadi tinggal mengikuti saja.

·         Tradisi

Tradisi ke Agamaan di wilayah pantai Ngobaran ini sampai sekarang masih sangat kental, bisa dilihat dengan diadakannya upacara Galungan setiap bulan purnama dan upacara Melastri setiap satu tahun sekali yang merupakan rangakaian upacara Nyepi. Begitu juga dengan penganut aliran kejawen yang setiap malam selasa dan jumat mengadakan ritual ditempat ini. Oleh karena itu saat memasuki kawasan pantai ini, pengunjung akan disambut oleh suasana mistis yang berpadu dengan suara ombak yang menerpa tebing-tebing batu karang. Selain itu kita dapat menemui hal yang sangat menarik yaitu berbagai tempat ibadah yang saling berdekatan di daerah pantai Ngobaran. Kita dapat melihat Joglo tempat peribadatan aliran Kejawan, masjid tempat peribadatan umat Muslim, dan pura tempat peribadatan agama Hindu. Selain itu di sini kita dapat melihat peninngalan arca-arca yang merupakan arca dewa-dewa Hindu, di ujung tebing kita dapat melihat arca Dewa Wisnu yang sedang menaiki burung Garuda. Betapa indahnya selain melihat pantai tetapi kita di suguhkan peninggalan di masa lampau dengan ke toleransian antar umat ber agama.










·         Tiket

      Tiket masuk yang di tarifkan di pantai Ngobaran sekitar Rp.5.000, tetapi di dalam wilayah pantai Ngobaran kita di pungut biaya untuk parkir kendaraan selain itu kita dapat menjumpai oknum-oknum yang menariki pungutan liar, jadi sebaiknya pintar-pintarlah kita menanggapinya.


·         Testimoni

      Menurut pendapat saya pantai Ngobaran sudah sangat bagus dan menarik wisatawan dengan ke kentalan budayanya, selain untuk mengunjungi pantai nya yang sangat indah dengan karang-karang yang sangat asri tetapi wisatawan pun sangat kagum dengan bangunan- bangunan peribadatan yang ada di sekitar pantai Ngobaran selain itu terdapatnya arca-arca hindu ini menambah ke unikan yang ada di pantai Ngobaran. Tetapi yang kurang adalah banyaknya pungutan-pungutan liar yang bukan dari dinas pariwisata. Sebaiknya ini segera di tanggapi oleh pemerintahan agar pengunjung tidak di bebankan dengan banyaknya pungutan liar yang sangat banyak.



Saat saya berkunjung ke Pantai Ngobaran



·         Sumber

Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari adalah situs berupa sebuah taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta. Dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Keraton saja. 

Taman sari merupakan tempat pemandian raja-raja serta keluargannya yang berkuasa pada zaman dahulu. Selain itu ada juga bangunan sumur gemuling yang digunakan sebagai mushola untuk beribadah. Berikutnya ada bangunan yang seperti menara tepat di depan pemandian Taman Sari pun diperkirakan pada zaman itu digunakan untuk melihat selir-selir dan jika diminati oleh raja maka raja akan melemparkan sapu tangannya kepada selirnya.Di sekitar tamansari ada sebuah lorong, konon lorong tersebut merupakan penghubung antara kraton dan pantai parangkusumo. 

Lorong tersebut digunakan untuk melakukan pertemuan antara Kraton dan Ratu Pantai Selatan yang dikenal Nyi Roro Kidul. Namun sekarang lorong tersebut sudah ditutup dengan alasan tertentu. Tamansari adalah bangunan yang memiliki multifungsi. Selain digunakan untuk peristirahatan tamansari juga digunakan untuk benteng pertahanan. Tembok yang mengelilingi tamansari meski umurnya sudah tua namun tetap kokoh. Pada 2006 silam ketika terjadi gempa hebat, benteng tersebut tetap kokoh berdiri.

·         Lokasi dan Akses

Lokasi Taman Sari terletak di dekat Kraton Yogyakarta yaitu Jl. Taman, Kraton, Yogyakarta 55133, Indonesia. Akses untuk menuju ke Taman Sari cukup mudah tetapi jika pertama kali akan sedikit membingungkan karena yang biasa digunakan untuk masuk melalui pintu belakang istana Taman Sari tapi jika salah masuk melalui pintu depan akan sangat membingungkan karena akan melewati rumah-rumah warga yang di sekitar Istana Taman Sari. Transportasi yang digunakan bisa dengan motor maupun mobil bahkan sangat banyak becak yang menawarkan jasa antar.

·         Arsitektur

Taman Sari pertama kali didirikan pada tahun 1758 dan ide awalnya merupakan ide dari Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I dan juga ide dari Raden Ronggo Prawirosentiko yang merupakan Bupati Madiun sebagai arsiteknya, dan Demang Tegis yaitu asli dari Portugis yang mendapatkan gelar dari kerajaan  sebagai tenaga ahli strukturnya. Istana Taman Sari ini pun arsitekturnya kental dengan gaya Eropa tetapi tidak meninggalkan unsur-unsur Jawanya pula. Bangunan-bangunan disini pun sangat menawan karena peninggalannya masih sangat khas dan unik, apalagi yang menggemari photography disini sangat bagus sekali objek bangunannya yang masih khas tidak di rombak.







·         Tiket

Tamansari (per Mei 2014) Jam buka : 09.00 – 14.00
Pengunjung Lokal : Rp.5.000
Tiket Camera        : Rp. 2.000
Pengunjung Asing : Rp.12.000
Guide                     : Rp 40.000 – Rp 50.000 (nego)

·         Testimoni

Menurut saya ketika saya telah mengunjungi Taman Sari ini saya merasa lumayan puas karena banyak tempat-tempat bangunan yang sangat indah dank has sesuai dengan ekspetasi saya sebelum berkunjung ke Taman Sari ini. Sangat recommended sekali untuk penggemar photography dan tempat untuk hunting foto model. Selain baik dalam penjagaanya dan kaya akan sejarahnya yang menarik tetapi kita dapat menikmati suasana disini seperti dilingkungan kehidupan raja.


Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta, yang dikenal dengan Batavia Lama (oud Batavia) adalah wilayah kecil di Jakarta. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer meliputi Jakarta Utara dan Jakarta Barat yaitu Pinangsia, Taman Sari, dan Roa Malaka. Jakarta Lama dijuluki “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” karena pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang sangat strategis dan sumber daya melimpah.
Bermula pada Tahun 1526, Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak , menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di kerajan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Pada Tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta dan satu tahun kemudian VOC membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Yang awalnya kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini yang menjadi Lapangan Fatahillah. Pada Tahun 1635,kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung,kota ini diatur oleh blok yang dipisahkan oleh kanal dan Batavia selesai dibangun pada Tahun 1650. Lalu meluas ke bagian Selatan pada Tahun 1835 dan 1870, Batavia kemudian menjadi pusat administrative Hindia Timur Belanda. Tahun 1942, Batavia berganti nama menjadi Jakarta saat pendudukan Jepang dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia hingga saat ini. Di kawasan ini terdapat kurang lebih 250 bangunan tua berdesain khas Eropa dan memiliki berbagai Landmark di wilayah Kota Tua.

·            Lokasi dan Akses

Lokasi Kota Tua sangatlah strategis karena meliputi wilayah kotamadya Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang dibatasi oleh Luar Batang dan Pelabuhan Sunda Kelapa, kawasan ini seluas 846 hektar. Letak sangat Strategis Karena sangat dekat dengan Stasiun Kereta dan Halte Busway oleh karena itu untuk menjangkau wilayah Kota Tua ini sangatlah mudah, jika menaiki kereta bisa langsung menuju ke arah Jakarta-Kota (Stasiun Kota), jika menggunakan Busway atau Transjakarta dengan tujuan Kota Tua. Dengan mengendarai kendaraan pribadi pun juga sangatlah mudah karena banyak petunjuk jalan yang mengarahkan ke wilayah Kota Tua, oleh karena itu pengunjung tidak usah khawatir takut tersesat untuk menuju Kota Tua.

·         Bangunan

            Arsitektur di wilayah Kota Tua ini sangatlah bersejarah sekali, kita dapat melihat bangunan-bangunan tua yang menjulang indah dan sangat menarik untuk di pandang dan di telusuri. Bangunan yang rata-rata merupakan bangunan peninggalan Belanda ini menjadikan Kota Tua wilayah yang sangat bersejarah karena bangunan-bangunan bergaya khas Belanda ini tidak hancur dan tetap dirawat sehingga masyarakat pada saat ini mengetahui peninggalan penjajahan di masa lalu. Di wilayah kota Tua ini pun memiliki beberapa landmark seperti, Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Toko Merah.








Saat saya dan teman-teman saya mengunjungi Kota Tua



·         Tiket

Untuk memasuki wilayah kota Tua ini pun tidak perlu memiliki tiket karena merupakan jalanan umum, kecuali anda ingin mengunjungi bangunan-bangunan atau Landmark di sekitar Kota Tua, salah satunya yaitu Museum Bank Indonesia biaya masuknya Gratis dan Harga tiket masuk Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Rp 2 ribu (dewasa), Rp 1.000 (mahasiswa), dan Rp 600 (anak-anak dan pelajar).


·         Testimoni

Menurut pendapat saya terhadap wilayah Kota Tua ini adalah kawasan sejarah yang sangat bagus dan sudah sangat menjual tetapi sayangnya masih banyak yang perlu di perhatikan lagi terutama kenyamanan pengunjung domestic maupun manca Negara. Lebih di perhatikan lagi lingkungan di sekita Kota Tua yang sekarang semakin banyaknya pengguna kendaraan agar segera dirapihkan lagi bangunan-bangunan bersejarahnya tanpa mengubah keaslian bangunan tersebut. Selebihnya sudah baik tetapi perlu pengembangan yang lebih membuat pengunjung agar tidak bosan untuk datang kesana.

·         Sumber


Selasa, 06 Januari 2015



Buku Tahunan Sekolah XI-IPS2 (TEH SOSRO)  SMAN 106 Jakarta



hi bloggers, gue mau bagi pengalaman nih di masa saat gue masih SMA sekarang yang sebentar lagi bahkan kurang lebih 2 bulan lagi bakal ngadepin ujian nasional yess, oh god ga kerasa cepet banget but harus tetep optimis demi masa depan yang cerah ya hehe semoga bisa masuk ptn yang diinginkan amin. yaps ini liburan kemaren tanggal 23 Desember 2014 kelas gue foto buat bts yapss year book. pengalaman banget yaa masa sma, kelas gue ambil tema House Party yang di design di ruang audio visual sekolah gue tercinta hahaha, yaaa hari gini foto bts di sekolah? gapapalah yaa diluar kan terlalu mainstream peace >,< yaaa ini gue mau share foto2 nya behind the scane dan keisengan kita hunting-hunting foto biar kaya anak jaman yee.. 
enjoy yaa..